Rabu, 26 Desember 2012

My Perfect Father, My Super Hero, Abah.. Cinta ini Milikmu


Pagi ini aku dibangunkan oleh suaranya eonni Park Shin Hye dengan lagunya Lovely Day, (itu loh yang jadi soundtrack drama koreanya dia bareng Jang Geun Seok yang judulnya He's Beautiful) #kenapa jadi bahas film?.. kalau Shin Hye sudah bernyanyi di ponselku, berarti sedang ada panggilan masuk he he.. (kenapa ga bilang dari tadi..)

Masih terlalu subuh untuk sebuah panggilan masuk, kulihat yang menelepon, oh ummi..
segera kujawab teleponnya dengan salam.. rupanya ummi sedang bersiap-siap kembali ke Sinjai setelah beberapa hari mengikuti training ESQ di Makassar.

"Disuruh Abah kabarin kakak, soalnya kemarin seharian gak pernah ditelepon.." itu kata Ummi..
ah Abah, selalu saja, meski rindu tak pernah ia menelepon langsung, pasti harus lewat Ummi.. hehe..
"Abah mana mi? mau ngomong dong.."
"Abah gak mau kak"
Lagi.. Abah selalu menolak jika harus ngobrol denganku lewat telepon, yaa meski awalnya ia menolak akhirnya abah akan bicara atau hanya sekedar kecupan sayang dan mengakhiri percakapan.
"yaa.. ayo dong dikiit aja.." bujukku
"halo Assalamu'alaikum.." suara tegas ini suara milik ayahku, suara berat tapi merdu yang menembus hingga kedalaman hati.
"Satria ESQ....!!" teriakku seketika, hehe kudengar abah tertawa diseberang sana, "GO..GO..GO.." balasnya.. Aku lupa bahkan belum sempat menjawab salamnya..
kami mengobrol lumayan banyak pagi ini, abah bercerita tentang serunya training kemarin, namun pada akhirnya abah menyerahkan telepon ke ummi lagi karena tak bisa menahan tangis. dan aku? jangan ditanya, sudah sejak tadi mengalirkan air terjun dari mata..
kau tahu abahku bilang apa? sebuah kalimat yang sederhana, tapi mengguncang jiwaku. sebuah kata biasa, tapi menyesakkan dadaku. kau tahu apa? Abah ku Minta MAAF!!

"Ada satu yang bikin abah tersentuh sekali kemarin nak, saat trainer menceritakan sebuah kisah, tentang seorang ibu yang menjelang sekarat karena kanker, Ibu itu minta maaf pada anaknya, bahkan sebelum anaknya minta maaf pada ibunya, ibunya bilang, "segala kenakalan,kekalahan, jatuh dan kegagalanmu selama ini adalah karena kesalahan ibu yang tak pernah bisa memberi apa apa untukmu.. maafkan ibu nak..". (disini aku sudah menangis :'( -
Abah tersentuh sekali  nak, abah ingat anak abah yang tak pernah bisa abah berikan apa apa, abah ingat anak abah yang belum bisa abah penuhi semua kebutuhannya, abah ingat anak abah yang mungkin abah tidak bisa mengerti perasaannya, abah ingat anak abah yang mungkin abah tak menyadari luka hatinya..abah ingat anak abah yang belum bisa abah buat bangga.. Maafkan Abah nak.. abah tidak sempurna.."
Siapapun jika Ayahnya menyampaikan ini padanya, BOHONG jika tidak tersentuh. sampai detik ini, bahkan untuk mengisahkannya aku masih ditemani aliran airmata... T_T
"Abah.. maafkan kakak bah.. kakak yang salah, selama ini cuma bisa kecewakan abah, menyakiti hati abah, terlalu durhaka kalau abah yang minta maaf.. :'(" jawabku dalam hati. hiks ya yang keluar dari mulutku hanya kata maaf saja, tidak lebih, "Abah, maafkanka bah.." cuma itu, lidahku terasa kelu untuk melanjutkan kalimat yang telah terkonsep dihatiku. aliran hangat dipipiku mewakili.
"iya nak.. di dunia ini tidak ada yang sempurna, kamu, abah, semuanya punya kekurangan, kita saling mengisi, mendoakan, dan saling memaafkan.."
Tak kusadari ternyata abah pun diseberang sana sedang membendung airmata, aku tahu itu saat telepon diambil alih ummiku dan bertanya habis kuapakan abah..
tangisku semakin deras karena ummi menambahkan "kemarin itu kita semua nangis ingat orangtua, abah malah ingat sama anak-anaknya, katanya pingin segera ketemu sama anak-anaknya dan minta maaf.."
Aku sangat bersyukur, setidaknya aku terlahir dalam keluarga yang hangat, yang dapat berkomunikasi dengan baik, dapat menyampaikan segala hal dengan kata. Aku bersyukur lahir dari Ayah dan Ibu yang begitu menyayangi dan peduli padaku, meski terkadang aku yang justru tidak melihat kepedulian itu. Sejak dulu, aku lebih dekat dengan Abah dibanding ummi, aku katakan diriku anak Abah, tapi sungguh.. aku malu, seiring berjalannya waktu justru banyak hal dari abah yang tak ku mengerti bahkan sering ku lukai.
Ah Abahku.. meski abah bilang di dunia ini tidak ada yang sempurna, bagiku Abah adalah Ayah yang Sempurna untukku.
Abah, sungguh tidak pantas aku mendapat maaf dari mu setelah segala kekecewaan kutimpakan padamu, setelah segala kesulitan kau hadapi demi bahagiaku, setelah segala luka kau tahan demi hidupku.. Kau Sosok Sempurna yang diutus Tuhan untukku, bagaimana aku harus mendapat kata 'maaf' darimu?
Abah.. aku tahu, meski tak kau katakan kau mencintai ku, adik-adik dan ummi dengan begitu sempurna. Perjuanganmu cukup menjadi bukti betapa kau telah abdikan dirimu hanya untuk Allah, Rasul dan kami anggota keluargamu.
segala tetes peluh, bahkan darah tak dapat kami balas dengan apapun..
meski kelelahan, namun rengkuhan tangan hangat serta kecupan sayangmu selalu kau berikan tiap malam menjelang tidur kami. juga kisah kisah sahabat Rasulullah yang kerap kau bacakan dengan caramu yang khas hingga kami terlelap. Selalu siap membantu kesulitanku dalam pelajaran, mengajariku banyak hal, agar kelak bisa membanggakanmu.
Aku tahu, meski Ibu selalu tampak lebih peduli dan memperhatikan kami, tapi Abah pasti juga peduli, hanya saja caranya berbeda.. karena Abah adalah kepala keluarga..
aku tahu..



♥  Abahlah yang mengingatkan ummi untuk menelfonku tiap hari untuk menanyakan kadaanku..

Betapapun abah menolak untuk mengobrol denganku ditelepon itu karena abah tidak ingin terdengar sedih dihadapanku karena terlalu rindu.

Betapapun sulitnya, Abah akan selalu berusaha mencukupi kebutuhanku sejak kecil, di pesantren bahkan sampai sekarang..

Sejak kecil Abah mengajari nilai kehidupan kepadaku, tidak dikatakan tapi di praktikkan. saat aku minta bantuan, saat aku merasa sulit dan tak mampu, Abah selalu meyakinkan kalau aku PASTI BISA.
 
♥ Pada saat aku menangis merengek karena menginginkan sesuatu, ummi mungkin iba, tapi abah justru dengan tegas menyikapi, mengajariku agar aku tidak menjadi gadis lemah dan manja

♥ Saat aku sakit , Abah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata: " Sudah dibilang!! jangan main diluar !!!" Berbeda dengan ummi yang memperhatikan dan menasehatiku dengan lembut.
aku tau, saat itu Abah benar-benar mengkhawatirkan keadaanku.

♥ dan ketika aku terjatuh, dan terluka, Abah akan selalu menjadi pahlawanku, mengangkat tubuh lemahku, memersihkan dan mengobati lukaku.. meski kutahu Abah sangat tidak berani melihat luka..  tapi abah akan selalu berusaha menjadi pahlawan untuk anak-anaknya..
 
waktu kecil mungkin sering abah menyuapiku, memandikan, membersihkan tubuhku, menyisir rambutku, mengajakku jalan-jalan, berlibur, hingga kini aku semakin dewasa, banyak aktifitas antara aku dan abah yang semakin jarang kami lakukan, mungkin karena berganti dengan aktifitas lain yang lebih serius, atau mungkin sudah mulai canggung karena aku sudah semakin besar? entahlah yang kutahu, sampai saat ini aku tetap bisa memeluk dan dipeluk abah seperti dulu, aku tetap bisa mencium dan dicium abah seperti waktu kecil dulu, sesekali aku bahkan masih bisa tidur dikamar abah seperti dulu, juga disuapi abah,hehe..

kau tau? waktu kecil mungkin semua itu terasa biasa saja, tapi saat kau dewasa, betapa kau akan sangat merindukan saat saat dibelai dan dimanja orang tua, khususnya abah, dan itu kurasakan.. meski kini aku sudah bukan anak kecil lagi, dekap hangat abah, kecupan sayangnya, belai lembutnya masih bisa kurasa, dan rasanya itu saaangaaaat  berbeda .. mungkin karena skrg aku sudah bisa memahami rasa sayang cinta dan kasih abah yang tulus..

hehe..
satu hal yang aku tahu dari seorang ayah adalah..

DIA ADALAH  SOSOK YANG HARUS SELALU TERLIHAT KUAT. BAHKAN KETIKA DIA TIDAK KUAT UNTUK TIDAK MENANGIS ♥


cinta orang tua tak terbalas, diberikan sepanjang jalan.. jangan kecewakan!

"Tuhan tolonglah
Sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus berjanji
Takkan khianati pintanya
Ayah dengarlah
Betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
Ku mampu penuhi maumu..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar