Selasa, 31 Januari 2012

ummi,,, aku sayang ummi karena Allah...


bismillah.....

"Anak"ku tak terhitung kebahagian yang kurasakan karn kehadiran kalian, kalian segala galanya buat ummi.. tak kuasa ummi menahan air mata mengenang perjalanan kalian mulai dari kandungan hingga sekarang..ternyata tak terhitung betapa senangnya ummi melihat dan mersakan setiap perkembangan kalian.. itulah kekayaan Ummi yang paling berharga.. sayang semoga engkau menjadi anak yang shalehah dan semoga ummi selalu diberi petunjuk untuk mendidik kalian agar menjadi shalehah amiin..."


Teman teman, mungkin membaca kutipan diatas ga ada pengaruhnya sama sekali buat kalian,
tapi sungguh,,,
bagiku, membacanya seakan akan dunia ini berhenti berputar, senyap..
bukan karena ada bahaya mengintai seperti sebuah peristiwa dalam novel kang tereliye,
tapi, karena ada sesuatu yang lebih dari itu..
membacanya membuatku seketika merinding, terpaku tak bergeming, tak ada yang bergerak kecuali riak air hangat yang berderai tak tertahan..

yah...
itu sebuah goresan singkat,sebuah surat, suara hati Ummiku..
ummi, yang telah bersusah, berjuang,mengasuh,mendidik, mengajari, hingga aku menjadi seperti sekarang,
Tidak, yang aku sebut itu belum seberapa, itu hanya sedikit dari bagian pengorbanan ummi padaku,
Bersusah,
lsaat aku masih berupa gumpalan daging di rahimnya,
bayangkan, bagaimana aku dengan kejamnya menyusahkan ummi, membuatnya sakit, muntah muntah, makan tak enak tidurpun tak tenang, dan itu kulakukan bahkan saat aku belum berbentuk !!
tapi, lihat,,
Ummiku tidak sedih...
Ummiku tidak mengeluh...
justru beliau Tersenyum bahagia, bahagiaa sekali, saat tahu bahwa di dalam perutnya kini ada aku,
Katanya jika dunia dan isinya diberikan padanya itu gak seberapa dengan bahagianya menganmdungku..
tidak sampai disitu,
aku masih saja melakukan hal yang sama ketika beberapa bulan selanjutmnya aku mulai tumbuh di tempat kokoh itu,
mulai berbentuk, mulai berat, katanya perut ummi sudah besar sekali karena aku didalamnya,
berjalan dengan perut buncit dan ada manusia didalamnya pasti sangat sulit untuk ummi, belum lagi saat aku dengan tidak bersalah menendang nendang perut ummi dari dalam,,
kufikir Ummi akan marah jika aku menendangnya seperti itu,
tapi ternyata..
hey,,,
sekali lagi
Lihat,,,
Ummi tidak kelelahan,
Ummi tidak mengeluh,,,
Ummi tidak merasa berat...
Ummi tidak merasa sakit bahkan jika tertendang olehku...
sekali lagi, Justru Ummi tersenyum merekah, lebar, lebar sekali,
bahkan sengaja menunggu aku menendangnya dan kemudian tertawa puas. bahagia sekali..
Ummi tidak marah padaku,
malah semakin menjagaku dengan baik,
malah ia sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambutku ke dunia,
sedikitpun tidak boleh ada yang kurang, tidak boleh ada yang salah, tidak boleh terbentur,dan jatuh, maka ummi sangat amat menjagaku.

Belum..
Itu belum seberapa dibandingkan saat tiba waktunya akumendorong dorong minta keluar,
saat itu Ummi memang tidak bisa menyembunyikan sakitnya,
itu karena aku..
berulang kali ummi merintih,
aku tahu itu,
sakit,
sakit sekali,
Ummi menangis,
ini adalah masa dimana satu kaki ummi menginjak dunia dan yang satu lagi menginjak kubur..
ya... antara hidup dan mati....
siapapun tidak tahu saat itu akan jadi seperti apa,
semua hanya berharap dengan cemas, terutama abah yang sejak tadi menggenggam tangan ummi yang kesakitan meski berusaha kuat.
Dan akupun lahir...

tanpa rasa bersalah justru menangis,
aku tidak tahu itu menangis karena apa,
mungkin takut akan dimarahi ummi karena membuat ia menangis,kesakitan bahkan berdarah dan nyaris pergi,
mungkin takut dimarahi abah yang tidak tega melihat ummi kesakitan,
atau mungkin menangis ingin segera memeluk orangtuaku yang kini telah tersenyum bahagia,
Ya....
mereka tersenyum!
Tersenyum,...
sama sekali tidak ada kemarahan padaku yang telah membuat mereka kesakitan dan bersusah payah,
mereka tersenyum, bahagia,]memelukku, menciumku..
aku sangat bersyukur atas nikmat ini..

tapi,
aku melakukan hal yang kejam lagi!
setiap saat aku hanya menangis,
menangis untuk semuanya,
membuat abah dan  Ummi benar benar kewalahan ,
aku lapar, menangis
haus, menangis
pakaianku basah, menangis,
tak peduli kapan dan dimana aku, pasti membuat susah ummi,
bahkan saat ummi harusnya beristirahat dari penatnya mengurus rumah sejak pagi, tengah malam pun aku merampas waktu istirahatnya,
Tapi lihat,
Ummi sekali lagi tidak memarahiku,
Ummi tidak kesal jika aku menangis saat ia mengantuk,
bahkan ia rela terjaga demi melihatku tidur nyenyak disisinya.

itulah Ummiku,
yang sangat mencintaiku,

sejujurnya,
kesulitan kesulitan dan pengorbanan ummi padaku tak pernah kuketahui langsung dari ummi,
Ummi tak pernah mau mengatakan bahwa dirinya kesulitan mengurusiku,
ummi tak pernah mengatakan betapa sakitnya melahirkanku,
semua itu kutahu saat aku benar benar telah dapat mengerti,
benar benar telah dapat menyadari dan merasakan betapa perjuangan seorang ummi sungguh sungguh sangat menakjubkan,
aku tahu saat aku betelah banyak menghafal ayat ayatNya, memahami sabda sabda nabi yang begitu memuliakan kedudukan seorang IBU

kini aku tahu,
betapapun Ummmi terlihat kuat dihadapanku, beliau saangat amat kesulitan dan melewati banyak rasa sakit jauh sebelum aku lahir,
Kini aku tahu mengapa Rosulullah saw mengatakan surga itu dibawah kaki ibu,
sebab padaanyalah sebaik baik kasih sayang, darinyalah sebesarbesar cinta,
kini aku Tahu
betapa aku begitu Durhaka jika tak memuliakan Ummi..


Maka semampuku,
kulakukan apapun untuk membuat ummi bangga,
tak kubiarkan ummi melakukan pekerjaan yang aku mampu melakukannya,
sebisa mungkin ummi tak boleh berlelah lelah jika aku ada disisinya,

pernah aku mencoba melakukan sesuatu yang menurutku sangat penting,
Aku ingin meminta maaf pada Ummi atas segala kekejaman yang kulakukan padanya,
aku ingin bersujud dikakinya, memohon maaf dan doa untukku,
Dan,
saat kata maaf itu terucap,
Seketika tubuhku berguncang saat mendengar jawaban ummi yang begitu tulus..
bahwa sesungguhnya,
bersusah susah mengurusi ku adalah sebuah Kebahagiaan!
bahwa sesungguhnya melihatku menjagaku dalam kandujngan itu adalah kebahagiaan!
melihatku tumbuh menjadi gadis sempurna adalah kebahagiaan yang tiada tara,
melihatku tumbuh dan hidup shalihah sesuai syariat dan ajaran ajaran orangtua adalah kebahagiaan,
semua itu sudah lebih dari cukup untuk membuang segala alasan alasan kesulitan dan rasa sakit yang dideritanya..

Ah Ummi....
kini aku sadar,
mengapa Cinta begitu sempurna,
sebab semua itu ada padamu..
Ummi sayang,
Aku cinta Ummi karena Allah... :*


Teman..
kali ini, aku mengajak kalian,
cobalah, baca surat cinta ummi ini,
bayangkan surat itu adalah kiriman dari Ibumu..
dan rasakanlah... betapa cinta ibu begitu sempurna...

http://youtu.be/fQdMSGozic4

sedikit bumbu buat semakin mencintai Ummi...







5 komentar:

  1. "Siapakah yang layak mendapatkan ihsan (sikap baik) dari kami?" tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, "Ibumu..." Beliau menjawab itu sampai 3 kali, baru kemudian, "Ayahmu."

    Doa kita untuk semua bunda beriman dan mulia di muka bumi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ibu,,,ibu,,dan ibu...
      betapa rosulullah sangat memuliakan ibu,
      amiin.. semoga saya juga kelak bisa jadi ibu yang baik :D
      syukron komennya :)

      Hapus
    2. Amin, semoga Allah menagabulkan. Salam persaudaraan

      Hapus
    3. amiin ya robb... salam ukhuwah :)

      Hapus
  2. spechless...gak bisa bilang apa2, terharuuu :(
    sayang ibu k-a-r-e-n-a ALLAH..

    BalasHapus